Saturday, March 8, 2008

Jurnal #1

Setelah 3 kali mengajarkan notasi Braille, saya menjadi belajar beberapa teknik dan tips dalam kegiatan belajar mengajar saya.

1. Antusiasme teman-teman tuna netra akan meningkat ketika saya menghadirkan relief (bentuk timbul) yang menggambarkan bentuk simbol musik orang awas (istilah awas dipakai untuk orang-orang yang dapat melihat).

Misalnya: kunci G (treble clef), garis paranada dan tanda birama. Gampang sekali membuatnya. Garis paranada bisa dibuat pakai lidi, kunci G dan tanda birama bisa pakai tali ukuran kecil. Lalu ditempel pakai lem di karton.

Untuk harga not seperti not 1/8, 1/4, 1/2 dan not penuh bisa pakai kardus yang dipotong bulat, lalu di bagian tengah dilubangi dengan kater. Tangkainya juga bisa pakai lidi. Kalau mau praktis, bisa pakai cat timbul yang ada di toko-toko buku. Tinggal dituliskan aja di atas kertas yang agak tebal.

2. Ternyata saya harus banyak memberi soal latihan. 70% dari apa yang saya ajarkan minggu lalu masih belum dimengerti oleh sebagian besar murid, itu karena saya tidak memberi latihan atau memastikan bahwa mereka mengerti.

Dalam teknik mengajar, ada tahapan yaitu "Check for Understanding". Yaitu setelah selesai memberikan materi (baru) ketika mengajar, guru harus memastikan bahwa anak-anak didik itu mengerti apa yang diajarkan. Caranya bermacam-macam. Ada yang sekedar memberi pertanyaan dan setiap anak harus memberikan jawaban, tapi ada juga yang memberi soal latihan.

Terkadang kurangnya pengalaman mengajar dan keterbatasan waktu dalam mengajar membuat kita lupa kalau setiap murid memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Tingkat pemahaman setiap murid dapat secara jelas terlihat apabila kita memberikan soal latihan yang harus mereka kerjakan sendiri-sendiri.

Ok, i will do better next week.. :)

-endah

No comments: